Kamis, 09 Mei 2019

Tarik Investor Pemerintah Gercep Matangkan Aturan Kendaraan Listrik

Diary News - Pemerintah hingga kini masih mematangkan penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai program percepatan pengembangan Kendaraan Listrik. Guna mengakselerasinya, pemerintah menyiapkan fasilitas insentif fiskal dan infrastruktur agar para pelaku industri Otomotif tertarik untuk investasi.
“Perpres sebagai Payung Hukum sedang diformulasikan terutama mengenai persyaratan yang akan menggunakan fasilitas insentif,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan yang diterima, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Dalam implementasinya, pada tahap awal akan diberlakukan melalui bea masuk nol persen dan penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk Kendaraan bermotor Listrik.
Menperin menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan peta jalan pengembangan Kendaraan emisi karbon rendah atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). 
Pengembangan LCEV ini meliputi Kendaran Hemat Energi Harga Terjangkau (LCGC), Electrified Vehicle (KendaraanListrik) dan Flexy Engine (Kendaraan dengan bahan bakar fleksibel/alternatif).

Sejumlah pelaku industri Otomotif di Indonesia, seperti Toyota Indonesia, Mitsubishi Indonesia, BYD Company, Astra Honda Motor, dan Wuling Motors Indonesia telah melakukan proyek percontohan untuk Kendaraan Listrik
“Jika mereka melakukan prototyping dan proyek percontohan, itu berarti mereka berkomitmen untuk investasi lebih lanjut," tuturnya.
Menurut Airlangga, pengembangan itu tergantung pada hasil prototipe dan kesuksesan investasi mereka di pasar domestik. “Beberapa dari mereka akan melakukan pre-marketing project, karena EV harganya 30-50 persen lebih mahal dari Kendaraan mesin konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE),” ujarnya.
Mengenai pengembangan Kendaraan Listrik ini, akan ada juga pemain dari Cina yakni BYD yang minat berinvestasi di Tanah Air. Rencananya, BYD bakal melakukan pilot project di bidang commercial vehicles seperti bus. 
“Tetapi tergantung pasarnya, kalau produsen lain, seperti Wuling dan DFSK sudah punya fasilitas, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk investasi di Kendaraan Listrik ini,” katanya.
Ia menambahkan, pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia, akan menjadi peluang besar. Sebab, industri Otomotifdi dalam negeri telah memiliki struktur manufaktur yang dalam, mulai dari hulu sampai hilir. 
“Misalnya, kita sudah punya bahan baku seperti baja, plastik, kaca, ban, hingga engine yang diproduksi di dalam negeri. Lokal konten rata-rata di atas 80 persen. Ini yang menjadi andalan ekspor kita,” ujarnya.
Di samping itu, potensi industri Otomotif di Indonesia cukup besar, dengan jumlah produksi mobil yang mencapai 1,34 juta unit atau senilai USD13,76 miliar sepanjang tahun 2018.
Saat ini, empat perusahaan Otomotif besar telah menjadikan Indonesia sebagai rantai pasok global. Bahkan, telah memiliki ekosistem yang menyerap banyak tenaga kerja hingga lebih dari satu juta orang.
Ketika membuka pameran Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Jakarta, beberapa waktu lalu, Menperin pun menjelaskan, konvergensi teknologi akan memungkinkan terjadinya penggabungan industri Otomotif dan sektor telekomunikasi. “Ke depan, highway bukan hanya soal jalan, melainkan juga network,” jelasnya.
Jaringan digital memungkinkan Kendaraan otonom dapat saling berkomunikasi. Sebab, Kendaraan semi otonom telah menggunakan jaringan telekomunikasi sebagai basis informasi, terutama terkait situasi kemacetan dan kondisi jalan. Alhasil, kecepatan dan keandalan jaringan telekomunikasi jadi kebutuhan, terlebih bagi Kendaraan yang melaju kencang.[]

Sumber : Akurat.co

Pemindahan Ibu Kota Negara Diharapkan Bisa Dorong Penyebaran Penduduk

Diary News - Kementerian Dalam Negeri menilai pemindahan ibu kota negara akan mendorong penyebaran penduduk yang selama ini mayoritas sudah terpusat di Pulau Jawa.
Plt Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik mengatakan selama ini 57 persen penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa sementara sisanya tersebar di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua.
"Pemindahan ibu kota mendorong penyebaran penduduk sebagai agen perekonomian. Sehingga pembangunan akan lebih merata," ujar Akmal di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Dia menilai Jakarta sudah tidak layak menjadi ibu kota jika melihat tingginya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi di Jakarta.
"Pada 2015, terdapat sedikitnya 3.647.329 jiwa pendatang di Jakarta, dan kini sudah menjadi penduduk tetap," kata dia.
Selain itu, Jakarta menurut dia, juga memikul beban sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis.
"Oleh karenanya rencana pemindahan ibu kota ini menarik untuk dikaji dan disikapi serius," jelas dia.[]

Sumber : Akurat.co

Huawei Akan Luncurkan TV 5G Akhir 2019

Diary News - Huawei berencana meluncurkan TV dengan teknologi jaringan 5G dan juga resolusi gambar 8K pada akhir 2019. Hal ini diklaim sebagai langkah untuk menyaingi Samsung di pasar elektronik.
Melansir The Verge, Kamis (2/5), produk milik perusahaan Tiongkok itu dikabarkan sudah ditanami modem 5G sehingga tidak perlu memasangkan kabel serat optik untuk terhubung ke jaringan internet.
Hal tersebut memungkinkan pengguna TV Huawei untuk melakukan streaming program atau konten secara langsung.
Selain itu, TV 5G tersebut diklaim dapat sekaligus menjadi router untuk menghubungkan internet ke perangkat lain disekitarnya.
Teknologi jaringan 5G serta tampilan 8K dalam TV tersebut dinilai dapat menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan streaming konten 8K yang memerlukan banyak data dan koneksi internet berkecepatan tinggi.
Nikkei Asia Review, laman berita lokal Jepang melaporkan produk tersebut juga memungkinkan pengguna untuk membuat video streaming 360 derajat.
Perusahaan asal Tiongkok itu disebut akan menggunakan TV 5G-nya untuk membangun ekosistem elektronik.
Langka ini mengikuti pesaingnya, yakni Samsung yang telah lebih dulu memiliki jajaran produk seperti TV dan perangkat rumah pintar lainnya.[]

Sumber : Akurat.co

Disparbud DKI Bakal Tertibkan Pengamen Ondel Ondel

Diary News - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta bakal menertibkan pengamen ondel ondel yang kerap bermunculan di jalan Ibu Kota.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Disparbud Asiantoro mengaku sejak lama berencana membenahi pengamen ondel ondel. Namun, rencana tersebut beberapa kali tertunda karena persoalan lain.
"Kita rencananya memang juga ingin membenahi itu ondel ondel ," kata Asiantoro di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (13/12).
Asiantoro menuturkan, pembenahan ondel ondel dilakukan karena unsur Budaya Betawi yang ditonjolkan tidak sesuai. Misalnya, kata Asiantoro, ondel-ondel yang berada di jalanan tidak memperhatikan musik ciri khas dan busana Betawi.
Asiantoro mengatakan, apabila ondel ondel yang digunakan untuk mengamen sesuai dengan kriteria Budaya Betawi tentu akan mendapat dukungan. Apalagi, dengan turun ke jalan, sama saja mereka mempromosikan Budaya Betawi.
"Belakangan ini memang, satu dari kostumnya tidak betul, terus dua dia tidak pake musik. Sebenernya kan kalau dia pake musik itu (ciri khas Betawi tidak masalah). (Bahkan) sedang membantu Pemda untuk melestarikan kesenian kan," tuturnya.
Meski demikian, terkait fungsi ondel ondel yang digunakan untuk mengamen, Asiantoro belum dapat menyimpulkan soal larangannya. Dia mengaku tengah berdiskusi dengan pihak terkait.
"Ya mungkin (bisa dipake buat ngamen), itu kita lagi diskusi sama lembaga yang menangani itu. Kita kan sifatnya membina, pasti kalau dia kurang bagus, ya kita suruh bikin bagus," tutupnya.[]

Sumber : Akurat.co

Berbahaya, ini 5 Alasan Tidak Dianjurkan Langsung Merokok Saat Berbuka Puasa

Diary News - Bagi para pecandu nikotin, menahan untuk tidak merokok lebih sulit daripada menahan lapar dan haus. Seperti pada saat puasa, para perokok biasanya tak tahan dan langsung menyalakan rokoknya ketika waktu berbuka tiba.
Padahal, berbahaya sekali jika langsung merokok dalam keadaan perut kosong setelah puasa seharian penuh. Zat-zat beracun yang terkandung dalam asap rokok, tentunya membawa banyak sekali penyakit ke dalam tubuh kita.
Berdasarkan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementrian Kesehatan RI, merokok langsung pada saat berbuka puasa sangat berisiko pada kesehatan. Misalnya menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
berikut ini 5 alasan bahayanya langsung merokok saat berbuka puasa.
1. Merokok dalam keadaan perut kosong sangat berbahaya, sebab asap rokok membawa zat-zat beracun yang dapat membahayakan organ dalam tubuh
2. Nikotin yang terdapat pada rokok dapat menyebabkan rasa mual hingga sakit kepala, jika dikonsumsi langsung pada saat berbuka
3. Karbon monoksida (CO) yang terkandung dalam asap rokok dapat mengikat hemoglobin darah, sehingga darah tidak mampu mengikat oksigen
4. Tubuh bisa kekurangan oksigen akibat sirkulasi karbon monoksida dalam tubuh
5. Asap rokok yang dihirup juga dapat menyebabkan iritsi pada saluran pernafasan, hingga menyebabkan batuk
Itulah 5 alasan kenapa langsung merokok saat berbuka sangat berbahaya. Mengerikan sekali ya.[]

Sumber : Akurat.co