Senin, 26 Agustus 2019

Gunakan Medsos, Anak Perempuan Paling Rentan Terkena Problem Psikologis

Diary News - Maraknya penggunaan gadget dan media sosial berdampak buruk bagi semua kalangan, baik itu orang tua, remaja atau bahkan anak-anak. Mereka yang sudah kecanduan dengan media sosial, efeknya bisa depresi atau bahkan bisa menjadi gila hingga bunuh diri.
Bahkan ada fakta yang menyatakan ada hubugan media sosial dan depresi yang diungkap oleh sebuah laporan dari Centre for Longitudinal Studies yang berjudul Heavy Social Media Used linked to Depression in Young Teens.
Laporan tersebut menjelaskan, data pada 10.904 anak berusia 14 tahun yang lahir antara 2000 hingga 2002 di Inggris, yang berjenis kelamin perempuan rata-rata memiliki skor gejala depresi yang tinggi. Karena, sebanyak 43,1 persen anak permpuan mengatakan menggunakan media sosial selama tiga jam atau lebih per hari. Jika dibandingkan dengan anak laki-laki hanya meraih skor 21,9 persen.
"Penelitian tersebut menyatakan bahwa anak di usia tersebut, anak perempuan, ternyata rentan terhadap masalah problem psikologis pada anak. Misalnya mereka ini upload foto di Instagram terus ternyata dikomentari oleh temannya, 'lo kok gemuk sih?', itu sama saja kasus bullying," ungkap Konsultan dan Pemerhati Anak dari Rumah Amalia Ciledug, Muhammad Agus Syafiidi acara Media Gathering Rumah Amalia di SKyworld Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (25/8).
Kemudian, adapun empat faktor lain yang membuat anak perempuan sangat rentan terhadap masalah tersebut antara lain kebiasaan tidur, pelecehan di dunia maya, citra tubuh atau penerimaan dengan penampilan mereka sendiri, seta harga diri.
Penelitian itu juga menyebutkan, anak remaja di Inggris juga cenderung menggunakan akun media sosial mereka seperti Instagram, Facebook, ataupun Snapchat. Dari situ, mereka mulai memperhatikan fisik, mengambil foto dan mulai mengomentari foto orang lain.
Lanjut Agus, ia mengungkapkan efek dari media sosial tersebut juga membuat pertemanan si anak ini jadi makin tidak baik di lingkungannya. Hasilnya, mereka semakin merasa kesepian.
"Kasus bullying sangat mudah di media sosial. Nah, yang terjadi akhirnya anak ini bukannya anak jadi punya teman yang banyak malah anak ini semakin kesepian hingga, makin mengalami persoalan perkembangan komunikasi yang sifatnya tatap muka," bebernya.


Sumber : Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar